Kepala Lembaga Pemasyarakatan LPKA Mataram, Faozul Ansori, memimpin penyuluhan hukum tentang MEA kebeberapa sekolah yang telah ditunjuk oleh Kepala Kanwil NTB, diantaranya SMAN 1 Praya, SMAN 1 Jonggat dan SMAN 2 Jonggat, dalam rangka pelaksanaan penyuluhan serentak diseluruh wilayah Indonesia dalam waktu yang sama pada Kamis (28/1).
Kegiatan tersebut diawali dengan memberikan penyuluhan hukum ke SMAN 1 Praya dengan didampingi oleh Juanda selaku kepala sekolah. "Kami sangat senang sekali dengan kehadiran dari Kementerian Hukum dan Ham mau meluangkan waktu untuk memberi penyuluhan hukum tentang MEA, karena murid-murid disekolah kami juga haus akan ilmu pengetahuan, khususnya tentang MEA ini" ujar Juanda.
Dalam kesempatan yang sama, Faozul Ansori, memaparkan selayang pandang tentang MEA yang telah diresmikan tanggal 31 Desember 2015 yang lalu, dan dilanjutkan dengan pemutaran video animasi yang menggambarkan tentang rencana dan perkembagan MEA dimasa yang akan datang, disertakan potensi Sumber Daya Manusia yang ada di Indonesia.
"Kita sebagai pemuda bangsa Indonesia, tidak boleh takut akan ekspansi bangsa-bangsa ASEAN, karena adek-adek sekalian juga berpotensi menjadi pemuda yang memiliki kesempatan bekerja diluar negeri, pengusaha barang ekspor maupun impor, Pilot Internasional, dll diantara negara-negera ASEAN. Oleh karena itu, mulai sekarang kita siapkan diri kita dengan belajar dan berkreativitas sesaui bakat kita masing-masing" jelas Faozul kepada murid-murid.
Taufan, selaku perwakilan dari Kanwil Kemenkumham NTB, juga turut menjelaskan lebih lanjut tentang MEA, yang merupakan program yang telah dicanangkan oleh para pemimpin negara-negara ASEAN, yang disosialisasikan oleh berbagai lembaga negara, termasuk Kementerian Hukum dan Ham melalui Unit Pelaksana Teknis yang berada didaerah.
"Jadi pada sejarahnya ASEAN dibentuk oleh beberapa pemimpin negara termasuk Indonesia, dikarenakan krisis ekonomi yang terjadi disebagian besar negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia pada tahun 1998, yang membuat negara-negara Asia Tenggara menyepakati pembentukan ASEAN yang mendukung anggotanya dalam mengembangkan diri termasuk dalam bidang Ekonomi, yang kini dikembangkan pada program MEA" tambah Taufan melengkapi pembahasan tentang MEA.
Acara kemudian dilanjutkan dengan seksi tanya jawab, yang sangat meriah karena panitia menyiapkan hadiah berupa chocklat "Silver Queen" bagi yang ingin bertanya dan menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh panitia seputar MEA. Acara kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan beberapa sekolah lain, yang letaknya tidak jauh dari SMAN 1 Praya, dengan menyampaikan program yang tak jauh berbeda.
Kegiatan tersebut diawali dengan memberikan penyuluhan hukum ke SMAN 1 Praya dengan didampingi oleh Juanda selaku kepala sekolah. "Kami sangat senang sekali dengan kehadiran dari Kementerian Hukum dan Ham mau meluangkan waktu untuk memberi penyuluhan hukum tentang MEA, karena murid-murid disekolah kami juga haus akan ilmu pengetahuan, khususnya tentang MEA ini" ujar Juanda.
Dalam kesempatan yang sama, Faozul Ansori, memaparkan selayang pandang tentang MEA yang telah diresmikan tanggal 31 Desember 2015 yang lalu, dan dilanjutkan dengan pemutaran video animasi yang menggambarkan tentang rencana dan perkembagan MEA dimasa yang akan datang, disertakan potensi Sumber Daya Manusia yang ada di Indonesia.
"Kita sebagai pemuda bangsa Indonesia, tidak boleh takut akan ekspansi bangsa-bangsa ASEAN, karena adek-adek sekalian juga berpotensi menjadi pemuda yang memiliki kesempatan bekerja diluar negeri, pengusaha barang ekspor maupun impor, Pilot Internasional, dll diantara negara-negera ASEAN. Oleh karena itu, mulai sekarang kita siapkan diri kita dengan belajar dan berkreativitas sesaui bakat kita masing-masing" jelas Faozul kepada murid-murid.
Taufan, selaku perwakilan dari Kanwil Kemenkumham NTB, juga turut menjelaskan lebih lanjut tentang MEA, yang merupakan program yang telah dicanangkan oleh para pemimpin negara-negara ASEAN, yang disosialisasikan oleh berbagai lembaga negara, termasuk Kementerian Hukum dan Ham melalui Unit Pelaksana Teknis yang berada didaerah.
"Jadi pada sejarahnya ASEAN dibentuk oleh beberapa pemimpin negara termasuk Indonesia, dikarenakan krisis ekonomi yang terjadi disebagian besar negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia pada tahun 1998, yang membuat negara-negara Asia Tenggara menyepakati pembentukan ASEAN yang mendukung anggotanya dalam mengembangkan diri termasuk dalam bidang Ekonomi, yang kini dikembangkan pada program MEA" tambah Taufan melengkapi pembahasan tentang MEA.
Acara kemudian dilanjutkan dengan seksi tanya jawab, yang sangat meriah karena panitia menyiapkan hadiah berupa chocklat "Silver Queen" bagi yang ingin bertanya dan menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh panitia seputar MEA. Acara kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan beberapa sekolah lain, yang letaknya tidak jauh dari SMAN 1 Praya, dengan menyampaikan program yang tak jauh berbeda.
Deklarasi Siswa Cerdas Hukum bersama Kepala LPKA Mataram
Tanya jawab tentang pemaparan materi yang diberikan narasumber
Pembagian brosur tentang MEA kepada siswa dan siswi
Seksi foto selfie di SMAN 1 Praya
Seksi foto selfie di SMAN 1 Jonggat
Seksi foto selfie di SMAN 2 Jonggat